Langsung ke konten utama

Ramadhan 2023

 


Ramadhan 2023

Hari ini adalah hari Rabu, 22 Maret 2023. Besok atau tepatnya nanti malam selepas Magrib sudah masuk bulan Ramadhan 1444 Hijriah. Artinya nanti selepas Isya sudah bisa dilaksanakan solat Tarawih dan besok hari Kamis sudah mulai sahur lalu menjalankan ibadah puasa. Tahun ini, hari pertama puasa Ramadhan bertepatan dengan hari libur nasional. Pemerintah menetapkan bahwa hari Rabu dan Kamis merupakan libur nasional atau cuti bersama untuk memperingati Hari Raya Nyepi 1945 Saka. Bagi para pekerja yang dalam satu minggu mendapat jatah libur satu hari, kabar ini tentu sangat menggembirakan, termasuk bagi saya.

“Wong ijin prei sak dino ae angel e nemen buos. Lah iki kok malah di kek i prei rong dino. Pas awal poso pisan. Muwasyook pak”

Beberapa orang mungkin mengalami kesedihan tidak bisa merasakan apapun yang pertama dalam bulan puasa bersama keluarga. Tarawih di hari pertama, sahur di hari pertama, buka puasa pertama dan pertama-pertama lainnya di bulan Ramadhan. Bisa jadi karena bekerja di tempat rantau, kuliah di luar kota, urusan pekerjaan atau alasan-alasan lain yang memaksa seseorang jauh dari kampung halaman. Maka cuti bersama tahun ini mungkin menjadi kesempatan baik bagi sebagian orang untuk pulang merasakan sensasi pertama-pertama di bulan Ramadhan bersama keluaraga.

 

Nyekar

Sore harinya, saya sengaja bersepeda motor berkeliling kota, mengamati tempat-tempat pemakaman yang begitu ramai didatangi orang untuk berziarah. Beberapa jalan sampai macet dipenuhi kendaraan. Selain ramai oleh peziarah, banyak penjual bunga yang membuka lapak di pinggiran jalan sekitar makam, alhasil membuat kemacetan semakin parah. Hal ini tidak di satu tempat pemakaman saja, empat lokasi yang saya lewati juga tidak kalah ramainya.

Sudah jelas dua hari libur nasional ini menjadi kesempatan orang-orang diluar kota untuk nyekar di kampung halaman, memberikan waktu yang cukup untuk perjalanan yang jauh. Seperti teman saya yang memutuskan pulang dari Jepara ke Pasuruan hanya untuk nyekar ke makam orang tuanya. Maka keputusan libur bersama ini perlu di apresiasi karena beberapa orang menjadi memiliki kesempatan untuk pulang. Barokah bagi perantau barokah bagi penjual bunga.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya Panggil Mbah Buyut Saya Mbah Tirto

Saya sering mendengar dan membaca terutama dari seri-seri "Kebon" di caknun.com bahwa peradaban bangsa jawa memiliki kesadaran atau budaya penamaan atau nomenklatur yang sangat dahsyat terkait Trah Leluhur. Terdapat paling tidak sebanyak delapan belas penamaan bagi generasi, orang tua atau kakek-kakek dalam budaya Jawa. Penamaan tersebut dimulai dari Bapak/Ibu yang merupakan orang tua kita. Lalu ada Simbah (Kakek/Nenek) yang merupakan orang tua dari orang tua kita. Lalu ada orang tua dari Simbah yang kita panggil Buyut. Lalu berurutan terus ke atas ada Canggah, Wareng, Udheg-Udheg, Gantung Siwor, Gropak Santhe, Debog Bosok, Galih Asem, Gropak Waton, Gandheng, Giyeng, Cumpleng, Ampleng, Menyaman, Menya-menya, sampai yang terakhir Trah Tumerah. Bayangkan betapa hebatnya para leluhur-leluhur atau orang-orang jaman dahulu hingga sampai pada penemuan dan penyusunan nomenklatur yang begitu detail, jelas dan lengkap hanya pada satu jenis benda saja. Bagaimana tidak, urusan padi saja...

Waliraja: Energi Luar Biasa

Kita mungkin pernah mengalami bahwa melakukan aktivitas yang disukai dapat memunculkan energi dan stamina yang besar dibandingkan saat melakukan sesuatu atau aktivitas yang interest kita tidak disana. Bahkan energi dan stamina yang muncul pada suatu momen bisa berlipat-lipat diluar kebiasaan pelakunya. Saya, baru saja mengalami hal tersebut. Bulan kemarin tepatnya hari Jumat, 23 September 2022 , dilaksankan pagelaran teater adaptasi dari naskah milik Emha Ainun Najib (Mbah Nun) yang disutradarai oleh Jujuk Prabowo. Turut andil juga dalam pagelaran tersebut Teater Perdikan, Kyaikanjeng dan Komunitas Lima Gunung. Pagelaran tersebut dilaksanakan di area Tugu Pahlawan Surabaya, bersamaan dengan peringatan 16 tahun terbentuknya Marja Maiyah Surabaya, Bangbang Wetan. Jauh hari setelah mengetahui informasi tersebut, saya sudah meniatkan diri untuk datang menonton. Ini merupakan kesempatan yang dulu pernah saya lewatkan, kali ini tidak akan.   FUTSAL DISEK Saya berencana berangkat...